GUDANG INFO

●●●●●SELAMA DATANG DI BLOG YG MASIH AMBURADUL RAKARUAN●●●●●

CARI DI BLOG INI

Senin, 12 September 2011

PEDAGANG NAXAL,LIANG LAHAT BANYAX ULAR



Berprofesi sebagai pedagang merupakan pekerjaan yang mulia. Namun jika berbuat nakal dan curang, justru akan menyisakan siksa kubur. Seperti yang dialami oleh seorang pedagang nakal di zaman sahabat yang terpaksa dikubur bersama ular karena semua tanah yang digali selalu muncul ular.


Kisahnya.
Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli.
Ketika duduk bersama dengan Ibnu Abbas r.a, tiba-tiba datanglah sekelompok kaum yang tampak risau. Dari wajahnya yang asing, Abdul dan temannya tahu jika mereka bukan penduduk sekitar.

Sekelompok kaum tersebut melintas mendekat dan berkata,
"Kami berangkat dari rumah dengan maksud menunaikan haji dan ada seorang teman kami yang ketika sampai di daerah Dzatus Shafah meninggal dunia, kemudian kami mengurusnya."

Liang Lahat Penuh Ular.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya, bukankah itu perbuatan yang mulia," tanya Abdul.
"Benar, tetapi ketika kami menggali tanah untuk kuburnya, ternyata galian tanah itu penuh dengan ular," jawab sekelompok kaum itu.
"Jika demikian, galilah di tempat yang lain," kata Abdul.
"Kami tinggalkan tempat itu dan kami menggali lagi di tempat lain. Tetapi di tempat yang lain itu pun sama saja, liang lahatnya penuh dengan ular," jawab mereka.
"Carilah tempat yang lain," ujar Abdul lagi.
"Sama saja, kami tinggalkan tempat itu dan menggali kubur untuk yang ketiga kalinya dan ternyata di tempat itu pun liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan mayat itu dan kami datang kepadamu," kata sekelompok kaum yang putus asa itu.

Mendengat kisah yang cukup mengherankan itu, akhirnya Ibnu Abbas r.a menyarankan agar sekelompok kaum itu menguburkan mayat temannya di mana saja.
"Itu adalah amal perbuatan yang ia lakukan sendiri. Pergilah dan kuburlah mayat itu. Demi Allah, seandainya kamu menggali seluruh bumi niscaya kamu akan selalu menjumpai uar di dalamnya. Beritakan hal ini kepada kaumnya," kata Ibnu Abbas.

Mencampur Gandum Asli dengan Tangkainya.
Sekelompok kaum itu akhirnya dengan terpaksa menguburkan mayat temannya bersama ular-ular di liang lahat. Setelah menguburkannya, mereka meneruskan perjalanan hajinya.
Seusai musim haji, sekelompok kaum itu memberitahukan peristiwa yang memilukan itu kepada istri si mayat. Tentu saja istri almarhum menangis mendengar penuturan itu. Ia tidak menyangka jika suaminya begitu cepat meninggalkan dirinya dan keluarganya untuk selama-lamanya.

"Apa yang bias dia (almarhum) lakukan sewaktu hidupnya dulu?" tanya sekelompok kaum itu.
Istrinya menjawab,"Ia dulu berjualan bahan makanan, yaitu gandum. Setiap hari ia mengambil sebagian gandum dagangan itu untuk dimakan, kemudian sebanyak gandum yang dia ambil diganti dengan tangkai gandum yang warnanya serupa, lalu ditumbuk dan dicampur dengannya."

Oleh karena itu, barang siapa yang ingin selamat dari fitnah kubur maka ia harus menjauhkan diri dari segala bentuk kecurangan dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Wallahu A'lam.

JENAZAH ANAX SOLEH BERBAU HARUM




Berita dari Alam kubur kali ini mengisahkan tentang nikmatnya alam kubur yang diterima oleh anak yang saleh.

Kisahnya.
Semasa hidupnya, seorang anak yang bernama Hasan bin Abdullah dikenal sebagai anak yang saleh.
Subhanallah...
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih terlihat utuh dan berbau harum. Kisah ini terjadi di daerah Unaizah, Arab Saudi. Saat itu, di tepi batas kota akan dibangun benteng batas wilayah Unaizah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga setempat yang lama tak dipakai lagi. Berdasarkan persetujuan raja setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar.


Maka mulailah para pekerja memindahkan satu persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi lain yang sudah disediakan. Namun, hingga pada giliran makam yang ada di sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan. Tanah di makam itu terasa keras untuk digali. Butuh sekitar satu jam untuk membobfkar kuburan tua itu.
"Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain di kuburan ini, kenapa bisa demikian ya," kata salah seorang penggali.


Mendapat Nikmat Kubur.
Meskipun demikian, mereka tetap sabar hingga tergalilah makam tersebut. Ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh meski tampak kering. Bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan utuh. Padahal beberapa kafan sudah hancur dimakan tanah.
"Subhanallah...jenazah siapa ini," ujar seorang penggali kubur."
"baunya harum sekali, aneh..padahal kuburan ini usianya sudah lama," ujar yang lain.


Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum menyerbak ke segala arah. Mereka yakin, jika bau harum itu berasal dari jenazah utuh itu. Salah satu dari mereka kemudian memanggil salah seorang Syeikh di Unaizah untuk melihat keanehan itu.


"Subhanallah..., biarakan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah sebelah kanan atau sebelah kiri," ucap syeikh tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syeikh. Akhirnya, dengan terpaksa mereka mengurangi luas area untuk pembangunan benteng tersebut. Sang Syeikh kemudian berusaha mencari informasi tentang jenazah siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu.


Ia bertanya ke seluruh penduduk desa itu, hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan tua. Penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia hanya terbaring di ranjang sambil berzikir kepada Allah SWT.
"Apa yang membuat Anda singgah di rumah ini? Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih bagus untuk kau singgahi?" tanya nenek itu.
"Aku sedang mencari ahli keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu," jawab syeikh.
"Ketahuilah, ia adalah Hasan bin Abdullah. Dia saudaraku yang meninggal dua puluh tahun yang lalu," kata nenek dengan nada sedih.





Berbakti Kepada Orang Tua.
Mendengar pernyataan itu, syeikh lebih mendekat lagi menuju pembaringan nenek.
"Sudikah engkau menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?" tanya syeikh.
"Ia adalah seorang yang ahli ibadah, tiap malamnya selalu bermunajat kepada Allah SWT," kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.


"Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku. Ia anak yang berbakti. Saudaraku itu sering menggendong ibuku ke pasar untuk berdagang," jelas nenek itu lagi.


Syeikh itu sangat terkesima dengan amaan yang dialkukan oleh saudara nenek itu. Ia kemudian berpamitan sambil memberikan beberapa dinar untuk sedekah. Sesampainya di ruma
Sang syeikh saja sampai bersimpuh dikaki ibu, sudahkah Anda?
Mari berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu kita, agar kita bisa mendapatkan nikmat kubur seperti Hasan bin Abdullah dalam kisah ini.

AHLI KUBUR MENANGIS karna WUDHU


Siksa kubur itu memang benar adanya, tak diragukan lagi. Dan salah satunya adalah yang diceritakan oleh Imam Ghazali ketika dia sedang bermimpi. Kala itu ia sedang melihat seorang pemuda yang disiksa dan dihadang srigala.




Inilah Kisahnya.
Setelah selesai berdakwah di beberapa tempat, Imam Ghazali tiba di rumahnya tengah malam. Ia nampaknya sangat senang sekali karena banyak orang yang tertarik dengan ajaran Agama Islam.
"Alhamdulillah...mudah-mudahan dakwahku membuat orang banyak tertarik," kata Imam Ghazali setibanya di rumah.
Beberapa saat kemudian, sebelum tidur, Imam Ghazali mengambil air wudhu untuk mengerjakan shalat Tahajud. Usai shalat, ia berzikir sebagaimana biasa ia kerjakan.

Selepas zikir, sebenarnya ia ingin membaca Al Qur'an, namun tiba-tiba dia merasakan kantuk yang sangat luar biasa. Akhirnya ia tertidur di mushola.
Tak lama kemudian, dia bermimpi yang cukup mengejutkan.
"Astaghfirullah...kenapa aku bermimpi seperti itu?" gumannya dalam hati.
Setelah mimpinya berakhir, ia bangun dari tidurnya. Lalu Imam Ghazali melakukan shalat malam lagi hingga menjelang shalat subuh.
Setelah shalat subuh berjamaah, sebagaimana biasanya, Imam Ghazali memberikan fatwa kepada jamaah subuhnya. Setelah memberikan salam, Imam Ghazali menghentikan pembicaraannya.


Bermimpi Aneh dan Mengejutkan.
Kemudian Imam Ghazali berkata kepada para jamaahnya,
"Tadi malam aku baru saja bermimpi yang cukup mengejutkan. Baru kali ini aku mimpi seperti itu," ujarnya kepada para jamaahnya.
"Segera saja utarakan kepada kami, aku yakin mimpi itu pasti sangat menarik bagi kita semua," kata salah satu jamaahnya.

Setelah mendengarkan dari salah satu jamaah itu, Imam Ghazali mengatakan, dalam mimpi itu ada kejadian yang cukup aneh. Menurut Imam Ghazali, ia bermimpi melihat sebuah kuburan yang terbelah. Lalu keluarlah beberapa orang yan telah mati. Di antara mayat-mayat itu ada seorang pemuda yang disiksa dengan berbagai jenis siksaan.

"Aku kasihan sekali dengan dia, meski dia bukan keluargaku. Karena itulah aku mendekatinya," kata Imam Ghazali.
Kemudian Imam Ghazali mendekati pemuda itu. Setelah dekat, Imam Ghazali memberi salam. Usai salam dari Imam Ghazali dijawab, maka ia bertanya dengan nada pelan,
"Hai anak muda penghuni kubur, ada apa denganmu? Mengapa engkau disiksa, sementara temanmu tidak?" tanta Imam Ghazali.



Ahli Kubur Menangis.
Pertanyaan dari Imam Ghazali membuat anak muda itu menangis. Kemudian pemuda ahli kubur itu menjawab dengan nada pelan juga.
"Hai Imam Ghazali. Demi Allah, bantulah keterasinganku. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar bagiku dari siksa ini melaluimu, Siksaan yang sangat pedih ini."

Setelah berbicara demikian, pemuda itu menagis sesenggukan. Lalu Imam Ghazali bertanya lagi,
"Coba kamu ceritakan. Aku ingin mengetahuinya."
Mendapat pertanyaan dari Imam Ghazali, pemuda itu menghentikan tangisnya. kemudian mulailah ia menceritakan apa yang terjadi. Ia berkata bahwa ketika ia masih hidup, pernah meninggalkan wudhu ketika akan melaksanakan shalat.
"Aku pernah tidak wudhu ketika akan shalat subuh, karena aku takut kedinginan,"kata pemuda itu.

Mendengar cerita dari pemuda itu, Imam Ghazali sedih sekali, karena itulah ia bertanya,
"Apa hubungannya antara siksaan yang kamu terima yang begitu dahsyat dengan kamu tidak berwudhu ketika shalat subuh?".

Pemuda itu menjelaskan dengan terbata-bata sambil menagis,
"Akibat aku tidak wudhu itulah aku disiksa dan dalam kuburku ini aku dihadang oleh serigala yang menakutkan sekali. Keadaanku semakin bertambah buruk."

Begitulah beritanya kawan.
Seorang muslim yang shalat tanpa wudhu sekali saja sudah sangat dahsyat siksaannya, apalagi yang tidak shalat...
Mari kita berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat.

Total Tayangan Halaman

MY FACEBOOK Sarjana Muda

ADMIN

Foto saya
Ga" usah d! Jelasin, soalnya kalau di jelasin ga muat di layar ..
JOHNSON. Diberdayakan oleh Blogger.